Tiba-tiba saya teringat Ketep ..
Dan saya tidak ingin menyia-nyiakan “ketiba-tibaan” yang datang itu. Saya harus menulisnya, saya tidak akan membiarkannya berlalu begitu saja, hanya sebatas ada di angan saya saja. Maka inilah Ketep Pass dari sudut pandang saya.
Ketep Pass, entah sudah berapa kali saya mendatanginya, saya lupa, tapi saya tidak pernah bosan. Karena tempat ini selalu menawarkan sensasi berbeda di setiap kunjungan saya.
Sebenarnya apa sih Ketep Pass ?
Adalah sebuah bukit setinggi 1200 mdpl yang masuk wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, yang disulap menjadi panggung pertunjukan megah dan agungnya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan jajaran pegunungan Menoreh, yang setia memagari Kota dan Kabupaten Magelang.
Letak Ketep Pass tidak jauh dari pusat kota Magelang, hanya berkisar 25 km saja. Kalau bergerak dari Kota Magelang, sekitar 10 km arah Selatan di kiri jalan, Anda akan menemui perempatan besar bernama Blabak, berbeloklah ke kiri dan ikutilah jalan raya itu, sampai kurang lebih sejauh 16 km dengan track yang semakin lama semakin menyempit, berliku dan menanjak. Namun jangan khawatir, kondisi jalan sudah sangat baik hingga aman untuk dilalui oleh kendaraan jenis apapun. Anda juga tidak perlu khawatir tersesat, petunjuk ke arah objek Ketep Pass telah dipasang besar-besar oleh Pemkab Magelang.
Ketep Pass diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2002 oleh Presiden Megawati sebagai salah satu pendukung jalur wisata SOSEBO atau Solo Selo Borobudur. Fungsi awal Ketep Pass adalah gardu pandang, mengingat letaknya yang sangat pas untuk memandang jajaran gunung-gunung yang menjadi “mahagelang” bagi Magelang. Dari tempat ini, Merapi terlihat begitu dekat dari jangkauan tangan, bersanding dengan Merbabu. Keduanya serasa saling melengkapi dan menggambarkan adanya keseimbangan, dimana Merapi selalu meletup-letup dengan keaktifannya, sementara Merbabu tenang dan damai dengan rimbun hutannya. Selain itu, Sumbing, Sindoro dan Menoreh juga terlihat anggun dari bukit Ketep ini, sementara di tengahnya terhampar lembah Magelang yang hijau dan ditandai dengan sebuah bukit kecil bernama Tidar.
Seiring berjalannya waktu, Ketep Pass terus berbenah, tidak hanya gardu pandang saja yang diandalkan disini. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun sebuah fasilitas yang diberi nama Volcano Theatre, yaitu sebuah teater pemutaran film tentang sejarah dan perjalanan keaktifan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di dunia itu. Kemudian, terdapat juga fasilitas alat teropong yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mengamati puncak Merapi, memang tidak gratis, namun biaya sewanya pun tidak terlalu mahal.
Sebuah Museum contoh batuan dan foto-foto Merapi pun terdapat di dalam areal Ketep Pass ini. Di dalamnya, pengunjung dapat mendapatkan informasi menarik mengenai kegunungapian. Yang menarik, di bagian atas objek wisata ini, terdapat sebuah ruang terbuka yang disebut dengan Pelataran Panca Arga. Di pelataran ini, Anda dapat mengarahkan diri pada 5 puncak gunung ( Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan Slamet ) dan mengetahui dengan pasti berapa ketinggiannya. Bahkan jika cuaca mendukung, Anda dapat mengamati sendiri kelima gunung tersebut, termasuk Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah, yang letaknya begitu jauh dari Kabupaten Magelang.
Lelah berkeliling ? Silahkan menikmati jagung bakar yang disediakan banyak pedagang di sekitaran objek gardu pandang ini. Jangan khawatir ketika Anda membutuhkan kamar kecil atau mushola, semua tersedia dan layak untuk digunakan. Dua hal yang perlu saya sarankan, pertama, berkunjunglah ke Ketep Pass pada pagi hari, karena itulah saat yang paling baik untuk memandang keangkuhan dan keanggunan Merapi. Pagi hari, belum banyak kabut dan awan yang menutupi pandangan Anda menikmati “bleger” Merapi. Kedua, jika Anda bukan orang yang terbiasa dengan hawa dingin, bawalah jaket untuk menghangatkan tubuh, karena suhu di Ketep Pass cukup menyengat kulit dengan dinginnya.
Oh ya, jika masih ada waktu berlebih, lanjutkan perjalanan menuju air terjun Kedung Kayang dan Gardu Pandang Selo yang terletak tidak jauh dari Ketep Pass. Tidak kalah indah. Hanya saja, Anda harus berkuat-kuat diri berjalan kaki, karena lokasi air terjun Kedung Kayang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan, sekalipun motor.
Itu saja. Sekali berkunjung, saya yakin Anda pasti ingin datang kembali. Aura Merapi akan memaksa Anda untuk merasa rindu memandanginya lagi.
Dan saya tidak ingin menyia-nyiakan “ketiba-tibaan” yang datang itu. Saya harus menulisnya, saya tidak akan membiarkannya berlalu begitu saja, hanya sebatas ada di angan saya saja. Maka inilah Ketep Pass dari sudut pandang saya.
Ketep Pass, entah sudah berapa kali saya mendatanginya, saya lupa, tapi saya tidak pernah bosan. Karena tempat ini selalu menawarkan sensasi berbeda di setiap kunjungan saya.
Sebenarnya apa sih Ketep Pass ?
Adalah sebuah bukit setinggi 1200 mdpl yang masuk wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, yang disulap menjadi panggung pertunjukan megah dan agungnya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan jajaran pegunungan Menoreh, yang setia memagari Kota dan Kabupaten Magelang.
Letak Ketep Pass tidak jauh dari pusat kota Magelang, hanya berkisar 25 km saja. Kalau bergerak dari Kota Magelang, sekitar 10 km arah Selatan di kiri jalan, Anda akan menemui perempatan besar bernama Blabak, berbeloklah ke kiri dan ikutilah jalan raya itu, sampai kurang lebih sejauh 16 km dengan track yang semakin lama semakin menyempit, berliku dan menanjak. Namun jangan khawatir, kondisi jalan sudah sangat baik hingga aman untuk dilalui oleh kendaraan jenis apapun. Anda juga tidak perlu khawatir tersesat, petunjuk ke arah objek Ketep Pass telah dipasang besar-besar oleh Pemkab Magelang.
Ketep Pass diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2002 oleh Presiden Megawati sebagai salah satu pendukung jalur wisata SOSEBO atau Solo Selo Borobudur. Fungsi awal Ketep Pass adalah gardu pandang, mengingat letaknya yang sangat pas untuk memandang jajaran gunung-gunung yang menjadi “mahagelang” bagi Magelang. Dari tempat ini, Merapi terlihat begitu dekat dari jangkauan tangan, bersanding dengan Merbabu. Keduanya serasa saling melengkapi dan menggambarkan adanya keseimbangan, dimana Merapi selalu meletup-letup dengan keaktifannya, sementara Merbabu tenang dan damai dengan rimbun hutannya. Selain itu, Sumbing, Sindoro dan Menoreh juga terlihat anggun dari bukit Ketep ini, sementara di tengahnya terhampar lembah Magelang yang hijau dan ditandai dengan sebuah bukit kecil bernama Tidar.
Seiring berjalannya waktu, Ketep Pass terus berbenah, tidak hanya gardu pandang saja yang diandalkan disini. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membangun sebuah fasilitas yang diberi nama Volcano Theatre, yaitu sebuah teater pemutaran film tentang sejarah dan perjalanan keaktifan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di dunia itu. Kemudian, terdapat juga fasilitas alat teropong yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mengamati puncak Merapi, memang tidak gratis, namun biaya sewanya pun tidak terlalu mahal.
Sebuah Museum contoh batuan dan foto-foto Merapi pun terdapat di dalam areal Ketep Pass ini. Di dalamnya, pengunjung dapat mendapatkan informasi menarik mengenai kegunungapian. Yang menarik, di bagian atas objek wisata ini, terdapat sebuah ruang terbuka yang disebut dengan Pelataran Panca Arga. Di pelataran ini, Anda dapat mengarahkan diri pada 5 puncak gunung ( Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan Slamet ) dan mengetahui dengan pasti berapa ketinggiannya. Bahkan jika cuaca mendukung, Anda dapat mengamati sendiri kelima gunung tersebut, termasuk Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah, yang letaknya begitu jauh dari Kabupaten Magelang.
Lelah berkeliling ? Silahkan menikmati jagung bakar yang disediakan banyak pedagang di sekitaran objek gardu pandang ini. Jangan khawatir ketika Anda membutuhkan kamar kecil atau mushola, semua tersedia dan layak untuk digunakan. Dua hal yang perlu saya sarankan, pertama, berkunjunglah ke Ketep Pass pada pagi hari, karena itulah saat yang paling baik untuk memandang keangkuhan dan keanggunan Merapi. Pagi hari, belum banyak kabut dan awan yang menutupi pandangan Anda menikmati “bleger” Merapi. Kedua, jika Anda bukan orang yang terbiasa dengan hawa dingin, bawalah jaket untuk menghangatkan tubuh, karena suhu di Ketep Pass cukup menyengat kulit dengan dinginnya.
Oh ya, jika masih ada waktu berlebih, lanjutkan perjalanan menuju air terjun Kedung Kayang dan Gardu Pandang Selo yang terletak tidak jauh dari Ketep Pass. Tidak kalah indah. Hanya saja, Anda harus berkuat-kuat diri berjalan kaki, karena lokasi air terjun Kedung Kayang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan, sekalipun motor.
Itu saja. Sekali berkunjung, saya yakin Anda pasti ingin datang kembali. Aura Merapi akan memaksa Anda untuk merasa rindu memandanginya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar